Dua remaja yang masih mengenakan seragam sekolah difoto warganet saat sedang bermesraan di Alun-Alun Batang. Unggahan video tersebut menjadi viral di media sosial.
Salah satu video pasangan remaja berseragam sekolah itu diunggah ke akun Instagram @Beritapekalongan1. Video tersebut diunggah sejak Kamis (24 Februari 2002) dan kini telah dilihat lebih dari 12 ribu.
Dalam video yang diambil dari kejauhan, beberapa remaja yang masih berseragam sekolah asyik bermesraan. Pasangan remaja itu sedang berduaan di pinggir alub-alun Batang.
Video yang diunggah dengan keterangan sebagai berikut:
“dikon sekolah malah COD karo ayange Ihur.. (disuruh Sekolah malah COD sama pacarnya Lur). Netizen memotret anak laki-laki berseragam sekolah yang sedang bermesraan di "Alun AlunbBatang.
Dwi Pranggono, Sekretaris Satpol PP Kabupaten Batang, menyesalkan kejadian tersebut, dikonfirmasi detikJateng. Dia sendiri mengaku akan meningkatkan patroli di daerah rawan.
"Saya sendiri belum melihat videonya seperti apa. Tapi kita sayangkan itu terjadi. Dengan adanya video viral itu, akan menjadi PR kita untuk terus bersemangat melakukan patroli di lokasi-lokasi itu," ungkapnya.
Dwi mengaku beberapa patroli yang dilakukan Satpol PP menemukan sepasang remaja berseragam ditempat yang sepi. "Kami sering menemukan pasangan remaja yang sedang berpacaran. Biasanya di sekitar lapangan Dracik dekat kampus, THR Kramat," ujarnya.
Pihaknya juga sering memberikan bimbingan kepada remaja yang keras kepala. Bahkan orang tua/wali sering diundang untuk mengetahui dan menandatangani surat pernyataan.
“Yang kita amati selama ini, tidak lain dari adik-adik remaja yang benar-benar jauh dari pengawasan orang tua. Misalnya bekerja di luar kota orang tuanya,” ujarnya.
Dari beberapa temuan, Satpol PP menemukan lebih banyak remaja tidak terpantau oleh orang tuanya. Biasanya mereka tinggal bersama paman atau bibi mereka, atau bahkan nenek atau kakek mereka.
"Kita seringnya mendapati yang seperti itu.
Dan tindakan kita juga didukung oleh mereka, kakeknya misalnya, yang sudah pasrah karena anaknya memang membandel untuk diingatkan," ujarnya.
Dwi menambahkan, pihaknya akan terus melakukan patroli di waktu dan tempat rawan untuk menghindari kejadian serupa yang bahkan menyebar di media sosial. “Kita akan gandeng para pedagang di alun-alun, dan jika kita menemukan hal seperti itu bisa langsung kita beri tahu, langsung kita bina, sehingga bisa menimbulkan efek jera,” imbuhnya.
0 Komentar